KELOMPOK-KELOMPOK
STRATEGIS
Indonesia sendiri adalah salah
satu negara yang perkembangan sosial dan politiknya rumit untuk dipecahkan.
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya menjadikan Indonesia
sebagai negara penuh warna, unik, dan menantang. Akan tetapi disatu sisi
Indonesia mengalami hambatan dalam perkembangannya dengan berbagai macam suku
dan budayanya. Indonesia seharusnya sudah mampu menjadi negara maju seperti
negara-negara maju lainnya, akan tetapi sampai sekarang Indonesia sendiri masih
tertinggal jauh dibandingkan negara-negara maju lainnya. Membahas tentang
negara Indonesia membutuhkan waktu yang sangat panjang dan tidak akan mungkin
dipecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalamnya seperti
Kemiskinan, Korupsi, Lumpur Lapindo, BBM, Penebangan hutan liar, dan
lain-lainnya. Siapa yang mau disalahkan dengan keadaan Indonesia sekarang ini,
masyarakat, pemerintah, atau warga Asing dengan interpensi-interpensinya.
Salah
satu faktor yang menyebabkan Indonesia masih tertinggal dengan negara maju dikarenakan
“Apabila perkara itu
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya
(HR. Imam Bukhari). Artinya
sudah menjadi rahasia publik di Indonesia kita ini, masih banyak
pemimpin-pemimpin yang diangkat untuk mengemban suatu tugas, padahal keahlian
mereka tidak dibidang itu.
Contoh Kasus:
Di
Sumatera Utara Kab. Langkat Desa Pesilam ada seseorang Ulama atau lebih dikenal
dengan Syekh Abdul Wahab Rokan, beliau adalah seorang yang taat beribadah dalam
Agama Islam. Beliau juga banyak membantu dalam mendakwahkan islam bahkan beliau
juga ikut membantu dalam memerangai Belanda. Syekh Abdul Wahab Rokan dikenal
dengan ajarannya yaitu Thariqat Nasabandiyah, ajaran beliau sudah menyebar
se-sumatera utara bahkan diluar Sumatera Utara makanya tidak heran banyak
orang-orang yang datang dan berkunjung untuk belajar dan meminta do’a kepada
beliau. Dewasa ini beliau sudah meninggal dunia akan tetapi ajarannya masih
bertahan dan diteruskan oleh murid-muridnya.
Pernyataan Plt Gubernur
Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho agar Pegawai Negeri Sipil tidak terlibat
aktif dalam tim sukses di Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendapat kritikan dari
pengamat politik. Sebab, pernyataan tersebut
dinilai tidak sejalan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Gatot Pujo Nugroho
selaku cagub incumbent dalam Pilgubsu 2013. Pengamat
politik Universitas Sumatera Utara, Agus Suryadi mengatakan, pernyataan Gatot
tersebut sudah mencoreng wajahnya sendiri selaku calon gubernur incumbent pada
Pilgubsu mendatang."Pernyataannya itu ibarat pepatah memukul air di dulang
keciprat muka sendiri," ujar Agus, Kamis (27/12/2012), melalui sambungan
telepon.
Agus beralasan, selaku calon
incumbent, Gatot sudah terindikasi menjadikan berbagai program pemerintahan dan
fasilitas pemerintah untuk mendongkrak popularitasnya."Apa dia tidak
berfikir, tim birokrasi sekarang ini sudah menjadi tim sukses Gatot secara
tidak langsung. Harusnya sebelum berbicara, Gatot sadari itu," lanjut
Agus. Melalui analisisnya Agus menyebut pernyataan Gatot tersebut
memiliki 2 sisi. Satu sisi membuat Gatot terkesan bersih dari dukungan PNS,
namun di sisi lain justru bisa menjadi blunder bagi Gatot yang bermaksud
menutupi kebobrokannya."Tergantung situasinya, jadi tidak perlulah
mengeluarkan statemen seperti ini," lanjut Agus.
Sebelumnya, dalam apel akhir tahun di aula Kantor Gubernur
pagi tadi, Gatot Pujo Nugroho melarang PNS di Pemprovsu terlibat aktif sebagai
tim pemenangan salah satu pasangan cagub/cawagub jelang Pilgubsu 2013.
Langkat,
Sumut, 23/3 (antara) - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujonugroho meminta jamaah
tareqat Naqsabandiyah Babussalam untuk berdoa agar Pemilu legislatif pada 9
April mendatang dapat berjalan damai. "Mari
kita berdoa agar Pemilu legislatif dapat berjalan damai," kata Gubernur
Sumatera Utara itu di hadapan jamaah tareqat Naqsabandiyah Babussalam Langkat
pada peringatan HUT ke-90, tuan guru Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidy
Naqsabandy di desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Minggu. "Doa kita bersama sangat menentukan
keberhasilan pelaksanaan Pemilu legislatif di Sumatera Utara," ujarnya.
Pada
kesempatan itu Gatot juga berharap agar warga Sumatera Utara, datang ke
berbagai tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di berbagai kabupaten dan kota,
untuk mempergunakan hak pilihnya. Dirinya
berharap pada Pemilu legislatif 9 April mendatang, berjalan tertib, aman,
damai, dan tidak ada konflik. Gatot
juga berharap partisipasi pemilih untuk mempergunakan hal pilihnya bisa di atas
75 persen pada Pemilu tersebut.
Gubernur
Gatot Pujonugroho mengungkapkan bahwa pendiri tareqat Naqsabandiyah Babussalam
Almarhum Syekh Abdul Wahab Rokan telah memberikan motivasi besar kepada
masyarakat untuk terus memperjuangkan pendidikan serta ekonomi keumatan maupun
juga penyebaran agama Islam.
Sehingga Langkat kini dikenal di seluruh
Indonesia bahkan mancanegara, karena jejak penyebaran Islam telah memberikan
pengaruhnya kepada Sumatera Utara. "Kabupaten Langkat ini telah memberikan
konstribusi besar bagi kemajuan Sumatera Utara ke depannya, termasuk dengan
berbagai hasil pertanian, perikanan dan perkebunan," ujar Gatot
Pujonugroho.[1]
Ini juga menjadi permasalahan di negeri
tercinta ini, banyak para pemimpin khususnya dipemerintahan yang melakukan
praktek nepotisme. Ketika seorang ayah menjadi seorang pemimpin seperti Bupati,
tidak heran anaknya, atau istrinya, atau saudara kandungnya, atau saudara
kandung istrinya menjadi pemimpin atau staf dibidang lainnya.
Salah satu tugas paling sulit yang dihadapi para negarawan
dan cendekiawan di Asia Tenggara adalah memperkirakan, memahami dan
menganalisis kecendrungan terpenting dari perkembangan sosial dan politik di
daerah tersebut. Hal ini merupakan
tugas yang sangat sulit dalam setiap masyarakat, disuatu daerah yang sangat
rumit seperti Asia Tenggara, hal ini jelas tidak mungkin untuk dipecahkan.[2]
Artinya
dalam kehidupan bermasyarakat atau disuatu negara, ada istilah kelompok
strategis. Kelompok strategis ini ialah individu-individu yang mempunyai
kekuatan dan berpengaruh dalam suatu keadaan tertentu, yang dipercayai serta
dinyakini oleh kebanyakan pihak baik dari kalangan bawah sampai kalangan atas
mampu membantu untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Kelompok strategis
ini terkesan berpenampilan sederhana, jarang dikenal, akan tetapi mempunyai
peran serta pengaruh yang besar. Tanpa kita sadari, disekitar kita atau di
daerah kita masing-masing banyak kita jumpai kelompok-kelompok strategis
seperti Syeik, Ustazd, Tim Sukses, Orang pintar, Kerabat, dan lain-lainnya,
yang sama-sama kita ketahui bahwa mereka sangat dihormati bahkan Presiden
sendiripun tunduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar