Jumat, 11 November 2016

MUSEUM KOTA CHINA “PENGEMBANGAN KULINER KHAS CHINA”

MUSEUM KOTA CHINA
“PENGEMBANGAN KULINER KHAS CHINA”

A.      Sejarah Kota China
Tabir tentang situs kota kuno yang menggambarkan bandar perniagaan internasional di utara Kota Medan sekitar abad XII-XVI atau antara tahun 1200-an sampai 1600-an masehi terus diungkap dalam aktivitas arkeologi. Tapi sayang, bukti-bukti sejarah yang harus digali masih banyak yang menilainya murah. terlihat dari kondisi Situs Kota China di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan yang cukup memprihatinkan. Padahal situs ini merupakan peninggalan sejarah berkelas dunia. Bahkan dimungkinkan memiliki benang merah dengan sejumlah kerajaan besar di Nusantara, seperti halnya Kerajaan Majapahit (1293-1500 M) dan masa kejayaan negeri bahari Kerajaan Sriwijaya (abad ke 7 sampai ke 13). Namun alat bukti peradaban masa lalu yang nilainya sangat tinggi tersebut serasa diabaikan. Akses ke wilayah situs ini masih berupa jalan tanah yang tidak diaspal, ke arah utara melalui sawah padi dari jalan kecil yang menghubungkan Titipapan, sebuah kampung yang tepat berada di selatan Labuhan Deli pada jalan utama Medan-Belawan dan Hamparan Perak.

KONFLIK AGRARIA (STUDI KASUS-KASUS AGRARIA DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI)

KONFLIK AGRARIA
(STUDI KASUS-KASUS AGRARIA DALAM KAJIAN ANTROPOLOGI)
OLEH ISMAIL

A.      Konflik Agraria
            Tanah merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia, sehingga menjadi faktor paling strategis bagi kelangsungan kehidupan. Berbagai catatan tentang peradaban manusia senantiasa menempatkan tanah dan penguasaannya sebagai faktor pemicu konflik, bahkan peperangan. Oleh sebab itu, setiap negara berupaya mengatur penguasaan tanah dan tata kelolanya bagi kesejahteraan rakyat untuk pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan nasional. (Lemhannas RI)
            Tanah sangat besar manfaatnya bagi manusia, dengan tanah manusia bisa mendirikan rumah (tempat tinggal), bercocok tanam, berternak, bahkan dapat mendirikan tempat beribadah. Tanah dalam hal kajian ini sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak pengusaha, penguasa, dan pemilik modal, untuk digunakan sesuai dengan kepentingan mereka masing-masing. Banyak konflik yang timbul dalam persoalan tanah yang sering disebut konflik Agraria, antara masyarakat dengan pengusaha, masyarakat dengan pemerintah, yang menjadi korban dari konflik tersebut adalah mereka masyarakat yang tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan hak-hak mereka.

MENIMBULKAN BUDAYA GUANXI DALAM MENGHADAPI MEA 2016 DI KOTA MEDAN (STUDI KAJIAN ANTROPOLOGI EKONOMI DAN KORPORASI)

MENIMBULKAN BUDAYA GUANXI DALAM
MENGHADAPI MEA 2016 DI KOTA MEDAN
(STUDI KAJIAN ANTROPOLOGI EKONOMI DAN KORPORASI)
OLEH ISMAIL

A.      Pendahuluan
Diresmikannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dimulai dari 1 januari 2016 membuat Indonesia sibuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk bersaing kepada masyarakat asing dalam perputaran perekonomian. MEA merupakan salah satu langkah bangsa Indonesia untuk memajukan perekonomiannya, dengan dibukanya MEA peluang produk-produk asli Indonesia akan lebih diminati oleh warga negara asing. Namun walaupun begitu, Indonesia punya tugas yang besar yaitu mempersiapkan masyarakat Indonesia untuk mampu bersaing dengan masyarakat asing. Dewasa ini di Indonesia, perekonomian masih dikuasai oleh etnis China pada umumnya. Etnis China yang sifatnya saling membantu sesama mereka, menjadikan mereka kuat dan mampu menguasai sektor dalam bidang ekonomi bahkan etnis China mampu menguasai sektor perekonomian dunia.

STRUKTUR KEKERABATAN PERKAWINAN ANTAR SUKU MELAYU DENGAN BATAK TOBA

STRUKTUR KEKERABATAN PERKAWINAN ANTAR SUKU MELAYU DENGAN BATAK TOBA I.          Latar Belakang Atok ego keturunan dari raja ai...